Bug

PROFIL SINGKAT

Pada dasarnya Yayasan Karampuang adalah lembaga swadaya masyarakat yang lahir dari nurani masyarakat sebagai wujud kemandirian dan merupakan wadah penyaluran aspirasi dalam memenuhi tuntutan pembangunan disegala bidang untuk kepentingan bersama. Yayasan karampuang mulai eksis dan didirikan pada tanggal 12 juni 2005 di Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat. Yayasan karampuang berupaya membimbing masyarakat dalam proses perubahan pola pikir dan sikap menuju kemandirian sehingga dapat membangun diri, keluarga dan lingkungannya. .

On Rabu, 03 November 2010 1 komentar

Sejalan dengan ruang gerak LSM KARAMPUANG yakni pada bidang pendidikan, bulan juni tahun 2010 ini akan segera dilaksankan program tuntas kecamatan keaksaraan fungsional di kabupaten Mamasa yakni kecamatan mambi dan aralle, kabupaten mamuju yakni kecamatan bonehau, dan budong-budong serta kabupaten Mamuju utara kecamtan bambalamotu. Program ini merupakan kelanjutan dari program 2009 yang menggunakan konsep “tuntas buta aksara kecamatan” sebagai bentuk inovatif dan keseriusan pemerintah dalam menuntaskan buta aksara di provinsi sulawesi barat.
Berangkat dari lahirnya program SIPBM (sistem informasi pembangunan berbasis masyarakat) di dua kecamatan di kabupaten mamuju yakni kecamatan tapalang dan kalukku. Dimana program ini bekerjasama dengan UNICEF dan pemerintah daerah kabupaten mamuju. Output dari program tersebut adalah lahirnya data lokal dan data MDGs sebagai database yang memberikan bahan rujukan dalam perencanaan program pembangunan di kabupaten Mamuju pada saat itu, Salah satunya adalah data pendidikan berupa angka putus sekolah dan penyebab kasus putus sekolah (kategori umur sekolah ≤ 18 thn). Berdasarkan data SIPBM bahwa untuk kecamatan Kalukku dengan jumlah penduduk 46. 501 jiwa terdapat 1.821 jiwa yang buta aksara (usia sekolah ≤ 18 thn) sedangkan di kecamatan tapalang dari jumlah penduduk 18.191 jiwa terdapat 853 jiwa yang buta aksara.
Dari dasar itulah kami dari yayasan karampuang mencoba merekomendasikan gagasan kepada pihak dinas pendidikan provinsi sulwesi barat. Alhamdullilah kami sepakat untuk berkerjasama dalam menuntaskan buta aksara apalagi target program yakni hingga 2014, 10.000 masyarakat sulbar tuntas buta aksara, suatu gebrakan besar dan kemauan dan konsistensi pemerintah terhadap perkembangan pendidikan di bumi sulawesi barat.
Dari Program tuntas keaksaraan fungsional di kecamatan kalukku dan tapalang tahun 2009, tutor dan fasilitator yang direkrut dari daerah masing-masing yakni sebanyak 85 tutor dan fasilitator untuk kecamatan tapalang dan 182 untuk kalukku. Sedangkan warga belajar untuk kecamatan tapalang 853 org (yang lulus 689 org) dan kalukku 1821 org (yang lulus 1.656 org) dimana standar nasional untuk usia warga belajar adalah 15-45 tahun. Adapun proses pembelajaran selama tiga bulan yakni seminggu 3 kali pertemuan (satu jam tiap kali pertemuan) sesuai dengan standar kurikulum keaksaraan (SKK) 114 jam, strategi pembelajaran mencakup belajar kelompok dan orientasi pelatihan dan untuk materi pembelajarannya adalah pembelajaran kompetensi dasar membaca dan menulis, pembelajaran kompetensi dasar berhitung, pembelajaran praktek.
Banyak pengalaman yang kami peroleh selama proses pendampingan selain antusias masyarakat untuk mengikuti pelajaran, ada juga masyarakat yang malu mungkin karena usianya selain itu waktu tidak menjadi kendala karena meskipun sebagian besar dari mereka bekerja sebagai petani/nelayan pada pagi hingga sore hari tp ternyata mereka bisa menyisihkan tiga jam waktunya dalam seminggu dan kalau memang ada yang tidak cocok dengan waktunya sesekali ada perubahan waktu bahkan malam hari, begitupula dengan tempat tak jadi soal teras rumah, kolong rumah bahkan mesjid pun dijadikan sebagai tempat menerima ilmu. Intinya perjuangan dengan tulus melahirkan buah kesuksesan bersama.
(bersambung: menunggu kisah perjalanan program KF 2010....)
By : Sri Ayuningsih, SKM

On Minggu, 06 Juni 2010 0 komentar



Mamuju, 15/11 (Antara/FINROLL News) - Seluruh Satuan Kerja Perangkat Dearah (SKPD) dalam lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), akan menggunakan data berdasarkan Sistem Informasi Pembangunan Berbasis Masyarakat (SIPBM) pada 2010. Menurut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Mamuju, Idham Hasib, di Mamuju, Minggu, pendataan melalui SIPBM akan diselesaikan pada bulan ini, dan pada Desembae mendatang akan diserahkan kepada seluruh SKPD. Data inilah yang nantinya akan dijadikan landasan bagi SKPD dalam pelaksanaan setiap program. Ia menuturkan, keunggulan program SIPBM adalah data mengenai tingkat kemiskinan bisa lebih akurat. Hal ini, kata dia, karena indikator SIPMB ditentukan sendiri oleh masyarakat di wilayah tersebut. "Karenai itulah, di tiap kecamatan akan memiliki indikator yang berbeda-beda. Sebagai contoh, di Kalukku saja indikator kemiskinannya bisa mencapai 32 item. Di Tapalang dan Simkep beda lagi," jelasnya. Jika data seperti itu sudah lengkap untuk seluruh kecamatan, maka program seperti pemberian bantuan tidak lagi salah sasaran. "Data mengenai tingkat kemiskinan yang akurat sangat dibutuhkan sebagai dasar dalam perencanaan pembangunan ke depan," tuturnya. Ini juga yang dijadikan pedoman kebijakan untuk mengangkat taraf hidup masyarakat. Program ini awalnya merupakan bentuk kerjasama antara Pemkab Mamuju melalui Bappeda, UNICEF yang sudah dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU). ***3*** (PSO-103)

untuk selengkapnya baca disini

On 0 komentar

Pada dasarnya Yayasan Karampuang adalah lembaga swadaya masyarakat yang lahir dari nurani masyarakat sebagai wujud kemandirian dan merupakan wadah penyaluran aspirasi dalam memenuhi tuntutan pembangunan disegala bidang untuk kepentingan bersama. Yayasan karampuang mulai eksis dan didirikan pada tanggal 12  juni 2005 di Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat.
Yayasan karampuang berupaya membimbing masyarakat dalam proses perubahan pola pikir dan sikap menuju kemandirian sehingga dapat membangun diri, keluarga dan lingkungannya.

Visi Yayasan Karampuang„Masyarakat sejahtera dan berdaya dalam pemamfaatan potensi sumber daya yang berwawasan lingkungan melalui pendekatan kemandirian local menuju masyarakat Adil dan Makmur“.

Misi Yayasan Karampuang
  • Masyarakat wajib menjadikan nilai-nilai religius dan budaya lokal sebagai pedoman dan sumber kearifan dalam peningkatan kualitas dan tatanan kehidupan masyarakat.
  • Meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.
  • Mewujudkan demokratisasi akses masyarakat dalam mengembangkan SDM bagi masyarakat yang hidup dibawah garis kemiskinan dan memperkuat kearifan social budaya dan ekonomi pembangunan yang berwawasan lingkungan.
  • Meningkatkan aktifitas ilmiah yang dapat menunjang peningkatan kualitas SDM.
  • Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terhadap hakikat ilmu hukum dan pendampingan masyarakat.
  • Memberdayakan potensi masyarakat dalam rangka pemberdayaan sumber daya alam yang berbasis ramah lingkungan.
  • Mengupayakan terbukanya peluang kerja yang luas melalui usaha-usaha produktif yang didukung oleh penyediaan sarana dan prasarana yang memadai dibangun atas pertimbangan keadilan, transparansi dan profesionalisme.

On Selasa, 01 Juni 2010 0 komentar



Sejalan dengan ruang gerak LSM KARAMPUANG yakni pada bidang pendidikan, bulan juni tahun 2010 ini akan segera dilaksankan program tuntas kecamatan keaksaraan fungsional  di kabupaten Mamasa yakni kecamatan mambi dan aralle, kabupaten mamuju yakni kecamatan bonehau, dan budong-budong serta kabupaten Mamuju utara kecamtan bambalamotu. Program ini merupakan kelanjutan dari program 2009 yang menggunakan konsep “tuntas buta aksara kecamatan” sebagai bentuk inovatif dan keseriusan pemerintah dalam menuntaskan buta aksara di provinsi sulawesi barat.
Berangkat dari lahirnya program SIPBM (sistem informasi pembangunan berbasis masyarakat) di dua kecamatan di kabupaten mamuju yakni kecamatan tapalang dan kalukku. Dimana program ini bekerjasama dengan UNICEF dan pemerintah daerah kabupaten mamuju. Output dari program tersebut adalah lahirnya data lokal dan data MDGs sebagai  database yang memberikan bahan rujukan dalam perencanaan program pembangunan di kabupaten Mamuju pada saat itu, Salah satunya adalah data pendidikan berupa angka putus sekolah dan penyebab kasus putus sekolah (kategori umur sekolah 18 thn). Berdasarkan data SIPBM bahwa untuk kecamatan Kalukku dengan jumlah penduduk 46. 501 jiwa terdapat 1.821 jiwa yang buta aksara (usia sekolah 18 thn) sedangkan di kecamatan tapalang dari jumlah penduduk 18.191 jiwa terdapat 853 jiwa yang buta aksara.

Dari dasar itulah kami dari yayasan karampuang mencoba merekomendasikan gagasan kepada pihak dinas pendidikan provinsi sulwesi barat. Alhamdullilah kami sepakat untuk berkerjasama dalam menuntaskan buta aksara apalagi target program yakni hingga 2014, 10.000 masyarakat sulbar tuntas buta aksara, suatu gebrakan besar dan kemauan dan konsistensi pemerintah terhadap perkembangan pendidikan di bumi sulawesi barat.
Dari Program tuntas keaksaraan fungsional di kecamatan kalukku dan tapalang tahun 2009, tutor dan fasilitator yang direkrut dari daerah masing-masing yakni sebanyak 85 tutor dan fasilitator  untuk kecamatan tapalang dan 182 untuk kalukku. Sedangkan warga belajar untuk kecamatan tapalang 853 org (yang lulus 689 org) dan kalukku 1821 org (yang lulus 1.656 org) dimana standar nasional untuk usia warga belajar adalah 15-45 tahun. Adapun proses pembelajaran selama tiga bulan yakni seminggu 3 kali pertemuan (satu jam tiap kali pertemuan) sesuai dengan standar kurikulum keaksaraan (SKK) 114 jam, strategi pembelajaran mencakup belajar kelompok dan orientasi pelatihan dan untuk materi pembelajarannya adalah pembelajaran kompetensi dasar membaca dan menulis, pembelajaran kompetensi dasar berhitung, pembelajaran praktek.
Banyak pengalaman yang kami peroleh selama proses pendampingan selain antusias masyarakat untuk mengikuti pelajaran, ada juga masyarakat yang malu mungkin karena usianya selain itu waktu tidak menjadi kendala karena meskipun sebagian besar dari mereka bekerja sebagai petani/nelayan pada pagi hingga sore hari tp ternyata mereka bisa menyisihkan tiga jam waktunya dalam seminggu dan kalau memang ada yang tidak cocok dengan waktunya sesekali ada perubahan waktu bahkan malam hari, begitupula dengan tempat tak jadi soal teras rumah, kolong rumah bahkan mesjid pun dijadikan sebagai tempat menerima ilmu. Intinya perjuangan dengan tulus melahirkan buah kesuksesan bersama.
(bersambung: menunggu kisah perjalanan program KF 2010....)
By : Sri Ayuningsih, SKM

Category List

Web Design Tips

Duis vitae velit sed dui malesuada dignissim

Icon

Cras magna velit, pell end tesque mat tis, fancy bus vitae, back feu giat vitae, sapien and text. Do not donec ante. Fusce ac orci sit amet sagittis vel, velit ultrices commodo condi men tum. Sed adi piscing ornare risus.

Section Title goes here

Hello, Fusce ac orci sit amet velit ultrices covndimentum. Pellentesque vitae magna. Sed nec est. Suspendisse a nibh tristique justo rhoncus Integer imperdiet odio ac eros. Ut id massa. Nullam nunc.